Ku Terkenang Tragedi 1 Syawal 1419 Hijrah

Assalamualaikum dan salam sejahtera.

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar wa Lillahil Hamd

Alhamdulillah, segala puji dan puja hanya untuk-Mu Ya Allah, Rabbul Izzati, Tuhan pemilik alam dan 'arasy. Pengampun dosa dan pemberi rahmat, memuliakan sesiapa yang Dia kehendaki dan menghinakan sesiapa yang Dia juga kehendaki. Kau terimalah segala amalan para syuhada' lalu atas niat ikhlas memperjuangkan agama-Mu dan pejuang serta syuhada' yang bakal menyusul.

Buatmu Ya Muhammad Rasulullah SAW, kekasih dan hamba Allah yang paling mulia, makhluk teragung di atas muka bumi. Engkaulah pemberi syafaat, engkaulah ketua kami di akhirat kelak, memimpin kami diwaktu tiada perlindungan dan naungan melainkan dengan izin Allah SWT, maka kau pimpinlah dan bawalah kami ke arah syurga Allah SWT.

...

Sejak seusai pulang dari rumah terbuka seorang sahabat, saya teruskan layaran saya di kota maya internet. Dalam fikiran saya hanya mahu mencari sesuatu tetapi tidak tahu apa yang hendak dicari. Melihat kembali tayangan video sebuah lagu yang di download dari youtube perihal tsunami oleh gabungan artis Malaysia bertajuk 'Suluhkan Sinar'.

Entah tiba-tiba ingatan saya kembali mengingati sebuah peristiwa yang mungkin sebahagian kita telah melupakannya atau ada yang tidak mengetahui. Pertama kali saya mengetahui peristiwa tersebut daripada sebuah tayangan amal yang dibuat secara kecil-kecilan oleh abang-abang senior di Sekolah Agama Menengah Tinggi Kuala Kubu Bharu (SAMT KKB) pada tahun 1999. Masih jelas suasana tayangan tersebut dibuat, ketika berada di tingkatan satu.

Apa yang benar-benar saya ingat dan menyebabkan ianya terus saya mengingatinya ialah ia berlaku pada 1 Syawal, di waktu sepatutnya semua umat Islam bergembira menyambut kemenangan setelah menempuh Ramadhan selama sebulan. Mahu sahaja mengalirkan air mata sekiranya mengingati kembali peristiwa tersebut.

Pernah suatu ketika lebih kurang tiga tahun yang lalu, akibat semngat yang ingin tahu penyebab dan punca peristiwa dan tragedi ini berlaku, saya mencari sumber dan bahan bacaan mengenainya di Perpustakaan Negara. Tujuan asal ke sana adalah untuk mencari bahan bagi kajian ilmiah bagi diploma yang saya ambil untuk memenuhi syarat graduasi. Cari punya cari melalui komputer yang disediakan, pergi ke rak yang ditetapkan, akhirnya saya menjumpai apa yng dicari. Saya membaca sekilas. Nak baca perlu pinjam dan bimbang tiada masa untuk memulangkannya. Akhirnya saya ke mesin fotokopi dan melakukan penyalinan sebahagian tajuk yang menceritakan permulaan atau pendahuluan peristiwa tersebut. Sambil membaca, ingatan terhadap tanyangan secara langsung bergabung dengan apa yang saya baca menghasilkan sebuah imaginasi peristiwa yang berlaku di dalam minda saya, sehingga seolah-olah ianya sedang berlaku dan diri sendiri berada di dalam keadaan tersebut.

Peristiwa yang perlu kita semua ketahui secara mendalam. Melakukan analisis dan perbincangan di dalam usrah dan sebagainya. Ini isu kita, isu umat Islam. Mungkin tertalu 'over' kalau dikatakan mengkajinya terlalu dalam. Namun, inilah hakikat. Kita WAJIB dan SANGAT PERLU mengetahuinya. Lebih-lebih lagi ianya berlaku di kalangan serumpun kita, sebenua, jiran negara dan lebih penting seakidah kita.

Diwaktu ini, masih terbayang jelas dengan apa yang ditayangkan. Situasi...

.. kepala terbelah dua ditetak kapak..
.. badan terbelah ditetak parang..
.. anak panah tertembus di badan..
.. situasi kaki seorang lelaki yang terpaksa dipotong menggunakan gergaji besi akibat kaki tersebut telah hancur dalam keadaan sedar dan meronta kesakitan..
.. badan berlumuran darah dan kesan-kesan tetakan..
.. hayunan parang menggila memutuskan apa sahaja yang dihinggapi..
.. mayat bergelimpangan terbakar di dalam masjid..
.. seruan jihad dan kondisi pertempuran yang berlaku..

Memang, terlalu sedih dan pilu apabila mengngatinya.

Inilah ia Tragedi Ambon, Indonesia tanggal 1 & 2 Syawal 1419 H bersamaan 19 & 20 Januari 1999 jam 4:00 petang dan 8:00 pagi, 11 tahun yang lalu...

***

KRONOLOGIS KERUSUHAN DI AMBON MANISE
TGL. 1 & 2 SYAWAL 1419 H/ 19 & 20 JANUARI 1999
JAM 16.00 & 08.00 BTWI (WIT)

- Pada jam 16.00 terjadi pertikaian antara preman di pasar mardika.

- Pada pukul 18.00 terjadi kerusuhan di Batu merah antara kelompok Mardika dengan Batu merah.

- Pada pukul 21.00 terjadi kerusuhan di Batu Gantung dan sekitarnya. Penyerangan dilakukan oleh kelompok Nasrani dari Kudamati terhadap Kampung Batu Gantung. Massa muslim terkonsentrasi di Masjid dan bertahan menjaga jiwa dan keluarga.

- Pada pukul 22.00 ada 2 kelompok massa yaitu massa Nasrani yang terkumpul di Gereja GPM dan kelompok Muslim yang berkumpul disekitar Masjid An-Nur. Dua kelompok massa ini saling bertahan pada jarak 30 m.

- Pukul 23.00 terjadi penyerangan di Batu Gantung yang kedua kali oleh kelompok Nasrani dari Kudamati dari berbagai arah. Pada waktu yang sama, di sekitar jalan AM Sangadji - Anthony Reebok, massa membakar warung kecil di pinggir jalan, sebuah mobil dibakar pada kerusuhan ini. SD Al-Hilal juga terbakar.

- Pada Pukul 01.00 dinihari kelompok massa dari Nashara dan Muslim sudah saling berhadapan dan adu fisik di sekitar jalan AY. Patty dan Simpang dekat Masjid Al-Fatah, dilaporkan 1 orang dari kelompok Muslim tertembak dan belum diketahui siapa pelakunya.

- Pukul 01.20 dilaporkan bahwa kampung Banda Islam di depan kompleks OSM Air Salobar dibakar oleh kelompok Nashara. Penduduk sudah menghubungi Posko Ummat untuk meminta pertolongan, namun karena kondisi yang sulit, maka mengalami kesulitan dalam memberikan bantuan. 4 (empat) Rumah terbakar dalam kejadian ini.

- Pukul 02.00 dilaporkan oleh Posko Ummat bahwa ada perluasan gerakan atau kerusuhan dari Ambon ke Laha. Posko Keadilan telah meneruskan laporan tersebut ke Kompi C Waiheru (diterima oleh petugas Piket).

- Pukul 02.45 WIT, keadaan di Batu Gantung sudah mulai reda. Pihak Keamanan sudah mulai banyak berdatangan namun kondisi masih tegang, masyarakat setempat tetap siaga menunggu kemungkinan serangan berikutnya.

- Pukul 03.00 WIT menerima berita dari Posko Ummat bahwa Rumah Ust. Abdurrahman Khou di Air Salobar dibakar. Kemudian perumahan Kolam Susu (perumahan Arab) rumah tiga dikepung oleh kelompok orang yang belum jelas identitasnya dan disekitar rumah Ustazd Abdul Aziz Arbi ada yang terbakar.

- Pukul 03.30 ada informasi bahwa masjid As Sa'adah dibakar.

- Pukul 06.00 pagi (2 Syawal 1419 H) perusuh dan masyarakat berhadap-hadapan dan tidak ada kegiatan sama sekali.

- Pukul 06.30 banyak terdapat titik api baru yang terpantau di Posko 1.

- Pukul 07.00 ditemukan pembakaran ditoko Pelita.

- Pukul 07.40 dilaporkan jumlah korban makin bertambah.

- Pukul 08.15 dilaporkan bahwa kerusuhan meluas ke Galala.

- Pukul 09.15 penyerangan dilakukan kembali didaerah Batu Gantung.

- Pukul 10.30 korban bertambah lagi dipihak kita.

- Pukul 10.30 posko umat terkepung dan korban berjatuhan karena tertembak dan terkena panah, masyarakat batu merah siap siaga menjaga berbagai kemungkinan yang terjadi.

- Pukul 13.00 bantuan pasukan dari Ujung Pandang telah sampai di Ambon menggunakan angkutan udara. Korban sementara yang dapat dipastikan adalah 1 (satu) orang meninggal dan 13 orang luka-luka (terdapat/dirawat di Rumah Sakit Al-Fatah) Korban adalah korban dari insiden silale, batu merah an silale.

- Pukul 13.41 warga batu gantung waringin sedang SOS, posko keadilan mencoba menghubungi korem dan dijawab "personel sudah tidak ada".

- Pukul 13.30 perkembangan baru untuk warga rumah tiga dan sekitarnya bahwa warga rumah tiga, wailela, poka dan sekitarnya sudah mengungsi edenzipur untuk mendapatkan keamanan. Warga desa Benteng Karang mendapatkan informasi bahwa Al-Fatah sudah rata dengan tanah sehingga mereka bertindak dengan turun ke jalan dan membuat kerusuhan dengan membakar kampung kristen yang mereka temui sepanjang jalan. Setelah sampai di Passo dan bertemu brimob, mereka redam karena mendapat kejelasan bahwa kondisi Al-Fatah masih terkendali.

- Pukul 13.50 warga sekitar masjid Al-Fatah hampir semuanya mengungsi kedalam kompleks al-fatah.

- Pukul 14.10 Untuk daerah rumah tiga, wanita dan anak-anak diungsikan disatu tempat di Denzipur, sedangkan pria berjaga-jaga di sekitar masjid karena ada indikasi bahwa akan ada serangan ke arah rumah tiga.

- Pukul 14.25, akhwat dan anak-anak di sekitar perumnas diungsikan ke dalam masjid Al-Muhajirin Perumnas. Kondisi masih relatif aman untuk di perumnas.

- Pukul 14.45 daerah Batu gantung terbakar, saudara ikhwah kita Pak Budi Santoso (Wakil Ketua DPW) seluruh rumahnya terbakar, semua barang tidak terselamatkan termasuk kendaraan bermotor, dan bersamaan dengan itu Masjid di Batu Gantung dibakar habis. Informasi dari Ustadz Abdul Aziz, perusuh sudah menguasai masjid PLN, sedangkan Masjid An-Nur kondisinya sudah hancur.

- Pukul 16.26 warga Waihong terkepung serbuan warga Tarake (Nashara), dan terjadi saling bakar-membakar namun aparat di sekitar lokasi hanya ada 6 orang dan tidak bereaksi.

- Pukul 18.09 pasukan kostrad dari Ujiung Pandang sudah ditempatkan dilokasi rawan kerusuhan sehingga kondisi relatif lebih pemantauan terhadap provokator diketahui sebanyak 118 orang yang datang dari Jakarta.

- Pukul 18.45 diperoleh informasi bahwa masjid Al Muhajirin di Batigong Paso dibakar. Pada saat yang sama informsi dari Posko Umat di Al Fatah ditemukan sebanyak 76 korban, 10 diantaranya meninggal dengan rincian di RS Al Fatah 13 luka-luka 1 meninggal, di RS Tentara 10 luka-luka 3 orang meninggal, di RS Bakti Rahayu 2 luka-luka 2 meninggal , di RS Perigi Lima 40 Luka-luka 4 meninggal, (Jumlah 76 tsb, tidak termasuk korban yanbg dirawat di RSU Ambon). Informasi lain di daerah Air Salobar suasana memanas sehubungan dengan adanya mobilisasi massa Nashara di daerah Amahusu.

- Pukul 19.00 diperoleh informasi ada beberapa mesjid dibakar, antara lain mesjid Jamiatul Islamiyah di Galala dan Musholla di desa Galala.

- Pukul 21.00 diperoleh informasi dari TQ As Salam, bahwa ratusan warga Benteng Karang (Muslim) Turun menuju Al Fatah karena dapat Isue bahwa kompleks Al Fatah sudah rata dengan tanah. Mereka turun dengan kemarahan dan melakukan penyerangan terhadap desa-desa Kristen. Langkah mereka terhenti ketika mendapat Informasi dari Brimob bahwa keadaan Alfatah baik-baik saja.

- Pukul 21.15, masuk Laporan dari Slamet Wahyono yang bertugas di daerah Waitatiri bahwa serangan dari perusuh pada malam ini berasal dari laut dengan menggunakan kapal ikan, namun mereka berhasil dihalau warga setempat. Warga mohon Posko Keadilan untuk menghubungi satpol Air P. Ambon atau AL, dan sudah terhubungi (Polair) tetapi saat ini kapal operasinya sedang beroperasi di daerah Hatu.

Wassalam,
Mohon balasan jika sudah, terima Syukron.

POSKO KEADILAN
TELP.0911 378842, 379384
EMAIL : mailto:keadilan@...

Sumber.


Rupa-rupanya ia peristiwa ini juga diselewengkan oleh musuh Islam. Seolah-olah Islamlah yang salah. merekahlah yang disiksa dan dibunuh.[Sila baca]

Lihat dan baca apa yang disediakan di pautan-pautan ini. [1], [2], [3] dan [4].



Carilah lagi maklumat mengenainya. Semoga kita menjadi seorang yang 'FAHAM' terhadap agama sendiri.

Inilah sebabnya mengapa kita sangat-sangat dituntut untuk 'memahami' dengan sebenar-benarnya agama kita, Islam. Islam tidak memerlukan kita, namun kita yang akan teramat rugi andai tidak bersama Islam.

Kerana Islam, Nabi Muhammad SAW bermandikan darah pulang dari kota Taif.
Kerana Islam, Nabi Muhammad SAW dilempar najis, batuan, hinaan, ejekan dan kejian.
Kerana Islam, Nabi Muhammad SAW menolak harta, pangkat dan wanita untuk dikaburi.
Kerana Islam, Sumayyah menjadi syahid pertama dalam Islam.
Kerana Islam para sahabat syahid di medan perang, terputus tangan, tertusuk anak panah, terbelah akibat layangan pedang..
Kerana Islam, Saidina Umar, Saidina Usman dan Saidina Ali dibunuh.
Kerana Islam, parajurit Sultan Muhammad al-Fateh mengangkat kapal menyeberangi lautan darat.
Kerana Islam, Sultan Abdul Hamid II sanggup pertaruhkan nyawa untuk kedaulatan Palestin..

Semuanya kerana Islam..

Apa sumbangan, tindakan dan pengorbanan kita untuk Islam?

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (Surah at-Taubah 9:111)

Salam Aidilfitri 1430 Hijrah untuk semua.

Hidup dalam mencari..

Comments